Chereads / He Is My Man / Chapter 194 - Sadness

Chapter 194 - Sadness

Di Kediaman Hans Purnomo Wijaya

Seorang pemuda berwajah oriental, dengan sepasang mata kecil, tubuh tinggi tegap itu terlihat resah. Ngai sudah lama menunggu, ini sudah satu jam lebih, tapi belum juga ada kabar dari papa dan mama. Apakah ada hal lain terjadi, sampai-sampai tak menghubungi ngai? Pikir si pemuda.

Ya, pemuda itu adalah Jia Zhen. Dia merasa gelisah bukan kepalang. Ia sama sekali tak bisa berhenti memikirkan kakak perempuan pertama yang berada di Rumah Sakit. Kejadian saat sang cece yang menerima telepon dan tak lama kemudian terjatuh tak sadarkan diri, tak bisa hilang dari benak.

Kenapa Cece bisa pingsan? Selama ini, yang paling ngai ingat, Cece hanya mengeluh pusing, akan tetapi tak mau pergi ke dokter sama sekali. Dia lebih memilih meminum obat yang pernah dibeli, minum vitamin, lalu istirahat. Apakah kali ini, penyakitnya parah? Karena tak mungkin hal seperti itu terjadi, kalau tak ada yang melatar belakangi, pikir Jia Zhen.

This is the end of Part One, download Chereads app to continue:

DOWNLOAD APP FOR FREEVIEW OTHER BOOKS