"Ling, bangun." Suara wanita lembut menyapa, dan terdengar di telinga.
Sepertinya, aku tak asing dengan suara tersebut. Mungkinkah tadi tertidur kembali, setelah sempat terbangun? Kalau iya, berarti tubuh ini memang masih merasa lelah, pikir Maria.
"Ya, Nyiku?" tanya Maria dengan suara serak.
"Nyi sakit?" Felicia malah balik bertanya, lalu langsung menyentuh dahi sang keponakan.
"Mo, Nyiku (tidak, Bibi Kedua)." Maria menjawab dengan suara lemah.
Wajah Nyiku Felicia berubah. Dia tampak sangat gelisah dan khawatir.
"Eh, Nyi sakit! Kita ke dokter sekarang!" Nyiku malah menolak jawaban yang telah diberikan oleh perempuan muda itu.
Maria menggeleng. "Ngai oi soi muk (Aku ingin tidur), Nyiku (Bibi kedua)," tolakku.
Ya, tidur adalah pilihan yang baik. Tubuh seperti panas dari dalam, rasa tidak nyaman, menjalar ke sekujur raga dan membuat gelisah.
"Nyiku akan memanggil dokter. Nyi tunggu di sini." Felicia berucap dengan cemas, lalu dia keluar dari kamar.