(Nafisah POV)
Aku membuka pintu apartemen, menyuruh Renand masuk dan menutupnya kembali.
"Duduklah, aku akan buatkan kopi hangat Atau ice kopi?." Tanyaku pada Renand.
"ice kopi saja." Renand sudah duduk di sofa, aku mengangguk dan mulai berjalan ke arah mesin kopi. membuatkan dua ice kopi untuk kami. Aku membuka high heels yang aku pakai dan juga menaruh tas di meja samping.
"Aku jadi ingat saat di usir dari sini." suara Renand membuatku tersenyum, lalu aku mengambil es batu dan menaruhnya di dalam dua gelas kopi yang sudah terisi..
Aku membawanya ke hadapan Renand dan duduk di sampingnya. "Tapi sekarang aku malah menyuruh dirimu masuk kemari." Kataku sambil menghela nafas pelan.
"Ya, Terkadang keadaan membuat semuanya menjadi sangat lucu." Renand mengambil ice kopinya dan meminum dengan perlahan. aku memperhatikan saja wajahnya dari samping.