Aku menatap sekali lagi mata Renand, dia sudah bangun dari tubuhku yang sekarang begitu lemas. Entah bagaimana ceritanya, tapi dia mulai mengancing satu persatu bajuku. Membuatku menelan ludah susah payah..
seluruh kesadaran diri dan rasa malu perlahan-lahan hinggap di pikiranku, Aku menatap arah lain ketika Renandra sudah mengancing baju terakhir.
"Kau mau aku pergi atau disini saja?." Suara Renand sudah kembali seperti semula, aku hanya diam saja tanpa mau mengatakan apa apa.
"Kau malu ya?." Tanyanya lagi, Aku dengan sebal menatap matanya lalu mengambil bantal dan memukul dengan kencang.
"Dasar Mesum!!! Kau membawa dampak buruk bagiku!." Kataku berpura-pura marah.
"Dampak buruk atau dampak baik? Kulihat kau menikmatinya." Renand masih menahan senyum, aku hanya berpura-pura acuh saja.
"Terpaksa!." kataku mengelak.