Nafisah masih belum mau turun dari mobilnya, padahal dia sudah sampai di depan Ciel Bleu Restauran- Hotel Okura Amsterdam sejak 20 menit yang lalu.
tangannya benar-benar berkeringat dingin sejak tadi, Bahkan Paman Gideon sudah menunggu dengan sabar, di depan Pintu mobil bersama pengawal lainnya.
Nafisah menghela nafasnya lagi, mungkin ini sudah puluhan kali. Dadanya sesak karena rasa khawatir begitu besar, Nafisah ingin pergi dari acara makan malam ini. Namun tidak bisa.. Renand tidak boleh menjadi kelemahannya, Renand tidak boleh mengambil hati Nafisah yang sudah tercipta begitu kuat.
Nafisah menatap wajahnya lagi di depan cermin, Bahkan bibirnya ini sudah di poles dengan lipstik berwarna merah cerah. Tujuannya agar Nafisah tidak terlihat pucat dan malah di remehkan oleh Renand.
Nafisah mengambil tas tangan, lalu membuka pintu mobil. tubuhnya di buat setegap mungkin, berusaha menciptakan kesan anggun dan tegas.