Sebuah cahaya mulai merambat masuk ke ruang inap gadis manis yang sedang tidur sangat nyenyak, wajahnya yang mungil membuat siapapun yang melihat pasti akan gemas sendiri dan perlahan matanya melihat samar seluruh ruangan berwarna putih bersih
"apakah aku sudah meninggal" pikir gadis itu
Perlahan dia mulai menyusuri seluruh ruangan tanpa sengaja dia melihat suatu sosok yang sangat cantik yang sedang tidur lelap di sebelah ranjangnya,
"siapa wanita cantik ini, apakah dia seorang bidadari" kembali gadis itu menerka-nerka
"hmmmm, kamu sudah bangun sayang" suara itu membuat gadis itu terkejut
"hmmm iya,,, anda siapa?" Adley menjawab dengan binggung
Yah gadis manis itu adalah Adley Rezfan Putri yang sekarang sedang dirawat di RS. Universitas S
"adley sayang, kamu tidak mengenai bunda?"
"Adley? Bunda? Saya sama sekali tidak tahu?"
"apa yang terjadi kamu tidak mengingat bunda?"
Adley geleng kepala tanda dia benar tidak mengenal wanita yang sedang berada di depanya itu. Riska dengan sigap memanggil suaminya yang juga sedang tertidur di sofa dengan putranya Ably.
"ayah... kamu harus bangun Adley sudah sadar"
"hmmmm.. apakah itu benar" dengan suara serak khas orang baru bangun
"iya tapi ada yang aneh sama putri kita, cepat ke sini untuk memastikan kembali"
"kenapa dengan Adley"
Riska tidak menghiraukan suaminya itu cepat-cepat dia kembali bertanya ke putrinya itu
"ini ayah kamu ley, apakah kamu masih tidak bisa mengingatnya?"
"tidak"
"hmmm ayah sepertinya Adley amnesia deh, lebih baik kita memanggil dokter ke sini"
Mendengar itu hendarawan bergegas untuk mencari dokter untuk memastikan dugaan istrinya
Setelah di periksa ternyata Adley benar lupa ingatan dokter menyatakan hal ini bisa terjadi karena sesuatu yang membuat dirinya tertekan dan trauma. Mendengar itu riska hanya bisa menangis kembali sedangkan hendrawan hanya terdiam sambil menenangkan istrinya sedangkan Ably yang mendengar bundanya menanggis segera bangun dan menjumpai mereka dengan wajah yang binggung
"bunda kenapa? Adley kan sudah sadar tapi kenapa bunda menanggis?"
"ably adikmu..." belum selesai riska menjawab tiba-tiba adley memotong pembicaraan mereka
"Adley siapa sih dia, saya ini zoya tau! Dan kalian siapa? Jangan menangis seperti itu saya sangat benci dengan orang cengeng" cetus Adley
Semua terdiam mendengar perkataan dari Adley karena ini hal pertama mereka mendengar Adley berkata kasar seperti itu, dan kembali Adley mengucapkan kata pedasnya kembali
"hi kamu, saya bertanya kalian siapa? Saya tidak mengenal kalian!" Adley berteriak dan itu benar-benar buat orang di ruangan itu syok
"kamu Adley adik aku" sekarang Ably yang berbicara dengan tegas
"HAHAHA..... saya tidak punya kakak yang lemah seperti kamu" tawa adley terdengar sangat mengerikan
Semua kembali bungkam mereka memilih tidak ambil pusing akan perubahan Adley ini, mereka hanya berpikir ini hanya akan terjadi sementara saja pasti Adley akan kembali seperti semula. Adley yang melihat mereka diam saja tidak ingin berurusan lebih, toh itu bukan urusan dia mereka hanya mencari putri kesayangan tapi dia bukan putri dari keluarga itu. Tiba-tiba pikiran iblisnya kembali muncul dan memperlihatkan senyum seramnya
"haruskah aku pura-pura jadi putri mereka? Tidak aku harus melihat situasi dulu tapi sepertinya ,mereka orang kaya hahaha kapan lagi aku bisa bersenang-senang" batin Adley
Namun beda dengan ketiga orang di ruang itu mereka sangat ngeri melihat putrinya berubah jadi kasar dan menakutkan. Sudah hampir 2 hari Adley di rawat di rumah sakit syukurnya dia tidak terluka seperti brian, Brian memiliki luka yang cukup parah di kepalanya bukan hanya di kepala sekujur tubuhnya di penuhi lebam. Dan pada saat itu mereka langsung di larikan ke rumah sakit. Brian koma sampai sekarang belum juga sadar sedangkan abley hanya pingsan dan besoknya sudah sadar. Namun ada yang aneh dengan sifat adley ketika bangun dia tidak memanggil namanya dengan adley melainkan dengan nama zoya. Ayah dan bundanya matian menyakinkan bahwa namanya adalah adley bukan zoya. Begitulah dengan kakaknya ably ia selalu sabar bilang bahwa dia adalah adley adik kembarannya yang kemaren pinsan di bangunan tua dekat taman. Semua usaha mereka sia-sia karena adley (zoya) ia bukan adley yang mereka kenal.
Kejadian yang menimpa Brian sudah mulai di selidiki oleh pihak berwajib, kasus tersebut sungguh mengemparkan karena ada seorang penjahat yang kejam menyerang anak kecil yang membuat korban sangat mengenaskan. Untung saja korban cepat di tolong jika tidak maka brian sekarang sudah berada di alam sana.
Beberapa hari di rumah sakit membuat adley (zoya) merasa sesak, karena selalu di tanyakan siapa pelaku yang telah melukai brian setidaknya ciri-ciri pelaku. Namun mana ada seorang penjahat mengakui kejahatanya sendiri yang telah hampir merengut nyawa seseorang.
Adley (zoya) ia hanya menjawab dengan senyuman manisnya sambil mengeleng-geleng kepala dan bilang tidak tau, toh dirinya juga di temukan pingsan di dekat Brian. Kurangbna saksi dan bukti membuat pihak kepolisian sangat sulit menyusuri kasus ini apalagi ini kasus yang cukup langkah dan pelaku sangat mahir dalam menjalankan aksinya tersebut.
Besoknya adley(zoya) sudah bisa pulang dan itu membuat ably bahagia karena ada sesuatu yang sudah di siapkan oleh ably di rumah untuk adiknya itu. Sebelum mereka pulang bunda mengajak adley(zoya) mengunjungi brian untuk pamit dan juga dengan keluarga brian
" adley ably kita ke kamar inap brian dulu ya,, sekalian pamit pulang dengan keluaga brian"
"bun, kenapa juga kita pamit dengan mereka" perkataan adley(zoya) dengan cetus
" ley, brian itu sahabat kamu loh, ya walaupun dia gak dekat banget sama kakak" kata ably
" ley adley cukup saya itu zoya Z O Y A " adley (zoya) tidak terimah di panggil adley tapi ia terus bersikeras kalau dia adalah zoya.
"iya.....iya my princes" hendrawan menjawab agar tidak terlalu lama bertele-tele hal yang sering mereka jelaskan
Mereka sampai di ruangan dimana brian di rawat bunda sudah berbincang-bincang gengan mama brian sedangkan ayah sedang diskusi bisnis dengan ayah brian. Tinggal lah adley(zoya) dengan ably, mereka berdua menuju ke arah brian
" brian kamu harus cepat sembuh ya, nantik aku gak akan larang-larang kamu berteman dengan adley lagi" ably bercira dengan rasa kasihan dan bersalah
Sedangkan adley (zoya) hanya diam sambil tersenyum sinis(bayangi kayak senyum orang psikopat) tanpa sadar ably melihat senyum adley dan itu membuat dia merinding, Ably tidak berani bertanya kenapa dengan adley.
Setelah selasai berpamitan keluarga itu segera pulang ke rumah, disisi lain adley (zoya) tampa sadar merasa bahagia karena dia lepas dari para polisi yang sering hilir mudik ke kamarnya itu. Selama perjalanan pulang Ably hanya diam saja, dia masih syok melihat perubahan yang terjadi sama Adley tadi. Dia hanya mencoba mengabaikan apa yang di lihat tadi , dia tidak ingin canggung demgan adiknya itu.
Sepanjang perjalanan keluarga itu tidak sadar jika yang di dalam mobil itu bukan putrinya, namun orang lain yang bernama zoya yang memiliki sifat kasar, bar-bar, agak psiko yang ada pada diri adley. Apa yang akan terjadi dengan keluarga itu hanya waktu yang dapat menjawab semuanya.