acara perpisahan kelas dua belas masih berjalan.
Adit pun terlihat murung pikiran tak bisa lepas dari Alika pasti dia marah besar kepada nya.
jam sudah menunjukkan pukul empat sore.
acara perpisahan pun telah usai.panitia acara membereskan segala peralatan dan merapikan tempat acara.
setelah selesai anggota OSIS pun mengadakan evaluasi acara namun pikiran nya masih kepada Alika.
" Sarah, nanti jika ada sesuatu pemberitahuan apapun semua anggota harus dikasih tau.tanpa terkecuali." kata Adit kepada Sarah dengan wajah dengan emosi.
" oke siap pak ketua " jawab Sarah tanpa rasa bersalah
Sampai dirumah Adit pun membuang tas disembarang tempat.dia menghempaskan tubuhnya ke kasur besarnya . lalu dia bebersih mandi dan sholat Maghrib. setelah itu dia ambil ponsel nya lalu mencari nomor Alika langsung ia telepon kepada Alika.
ponsel Alika pun berdering dengan nama Adit yang tertera di dilayar ponsel nya.dengan malas Alika mengangkat telepon dari Adit.
" halo, Alika " sapa Adit
" kenapa dit " dengan nada malas
" Alika aku minta maaf ya sama kamu aku nggak tau aku sudah bilang pada Sarah untuk memberikan tahu perubahan jadwal kepada semua anggota " kata Adit
" nggak papa dit aku bisa aja kok ,gimana acara nya lancar ? " kata Alika mengalihkan pembicaraan.
"Alhamdulillah,lancar kamu marah kenapa kamu pulang ? " lanjut Adit
" aku nggak marah . apa yang jadi alasan aku marah.ada tidak adanya aku acara tetap berjalan lancarkan tidak ada pengaruh apapun aku nggak penting ini " kata Alika
" Alika kamu jangan ngomong kayak gitu ini salah aku.kita berjuang sama-sama Sampai dititik ini kamu penting Alika kamu sudah jadi bagian terpenting disini " jawab Adit
" dit aku capek aku mau belajar untuk mapel besok" kata Alika
" ya udah kamu terus kan belajar nya maaf aku menganggu sekali lagi aku minta maaf ya Alika " kata Adit
" iya dit " jawab Alika dengan cuwek .lalu mematikan sambungan telepon nya .