"Duduk. Jangan berdiri terus, capek." kata Lova sambil menunjuk kursi yang ada di belakang Axel. "Aku 'kan udah selesai diobatinya."
Axel mengangguk. Tangannya yang bebas sudah terulur ke belakang hendak menarik kursi, namun pergerakan jari tangan Lova menghentikannya lebih dulu. Axel langsung menoleh dan menangkap tangan Lova yang hampir saja berhasil gadis itu tarik lepas dari tangannya.
Axel menegakkan posisinya yang tadi sempat membungkuk. "Jangan dilepas gue bisa tarik pakai satu tangan."
Lova mengangguk.
"Coba merem deh, my Lov. Biar pusing kepala lo berkurang."
Lova terdiam. Tak langsung menjawab. Lova menatap langit-langit ruang UKS. "Axe ..."
"Iya ..."
Lova tersenyum kecil dan langsung menoleh ke arah Axel ketika mendengar bagaimana cara Axel menjawab panggilannya. Berbeda dari yang biasanya yang lebih sering bergumam. "Tumben banget jawabnya gitu."
"Hmm,"
"Ih?!" Lova menepuk bed brankar dengan tangannya yang bebas. "Gitu lagi, sih ..."
"Pusing aja bawel ya, lo."