"Pagi, Kak Lova ..."
Lova langsung menoleh ke belakang. "Pagi, Sima …" Lova tersenyum manis.
"Emm … Ak-aku duluan ya, Kak. Sampai ketemu nanti." Sima langsung pergi meninggalkan Lova tanpa menunggu respon atau balasan dari kakak kelasnya itu.
"Eh, iya." Lova mengangguk dengan raut wajah kebingungan yang tidak dapat disembunyikan. Kenapa anak itu? Lova sudah akan menoleh ke depan, namun urung ketika suara yang sudah cukup familiar itu muncul.
"Pagi, Kak Lova ..."
Lova langsung mengalihkan pandangannya pada laki-laki jangkung yang sudah berdiri di depannya itu. "Eh, pagi, Gan."
"Eng … A … ku duluan ya, Kak." pamit Ganendra yang langsung berlari tergesa-tega meninggalkan Lova yang kebingungan karena sikapnya.
"Eh, iya." Lova tersenyum kaku. Kenapa, sih? Ada yang salah? Lova meraba-raba wajahnya sendiri takut-takut ada yang salah di sana. Mengangkat kedua bahunya tak acuh sambil menghela nafas pelan.