Malik mengurai pelukannya, lalu menuntun Lova duduk di kursi kosong yang ada di samping Abdul. Sementara dia sendiri berdiri di depan Lova dan dengan telaten mengusap kepala hingga punggung gadis itu.
Malik berpaling ke samping menatap Abdul yang sedang memejamkan mata dengan kepala mendongak disandarkan pada tembok, lalu beralih pada Axel. Keningnya langsung mengerut.
Malik terkekeh pelan karena melihat tatapan mata mantan pacar Lova itu menghunus tajam pada sepupunya yang tak lepas memeluk pinggangnya itu. Cemburu? Oi! Telat, broh. Malik menunduk menatap puncak kepala Lova.
"Udah dong, princess." kata Malik halus. "Coba lihat aku sini." Malik menangkup kedua pipi Lova, lalu membawanya mendongak agar tatapan gadis itu bertemu dengannya. "Jangan nangis terus, princess. Bengkak, lho matanya." Malik mengusap bawah mata Lova sebentar, lalu mengambil duduk berjongkok di depan Lova membuat pelukan gadis itu otomatis melonggar. "Hm?"
Lova mengangguk kecil.