Axel menendang kaki laki-laki yang tersungkur di depan Lova itu dengan sangat kencang. Langsung berdiri tepat di depan gadis yang terlihat dengan jelas sedang sangat ketakutan itu. Axel mencoba menghalau pandangan Lova dari kekacauan di depan mereka.
Mendengar suara yang sudah sangat familiar di telinganya, sontak. Lova perlahan membuka kedua matanya. Punggung lebar Axel yang menjadi pemandangan pertama kali yang dia lihat ketika matanya terbuka. Lova tanpa sadar mendesah lega.
"Kenapa masih disini?" tanya Axel tanpa melihat Lova. Kedua matanya tetap awas memperhatikan perkelahian yang tidak seimbang, yang sedang terjadi di depannya itu.
"Hah?" Lova mendadak linglung.
"Kenapa lo belum balik?" tanya Axel memperjelas pertanyaannya yang sebelumnya, namun kali ini sambil melirik Lova dari balik bahunya sekilas. "Gue udah minta sekolah di kosongin. Sial! Tempat lo kelewat!"
"Aku--"