"Kenapa jalan sendiri, sih?!" tanya Axel langsung dengan nada sedikit kesal ketika sudah berdiri di depan Lova sambil merangkul pinggang ramping gadis itu dan memutarnya hingga menghadap ke depan.
Lova nyengir lebar. "Sorry, Axe."
"Hmm,"
"Lova udah penasaran banget soalnya. Lova mau beli itu, Axe." adu Lova sambil menunjuk ke arah satu tenda.
"Lo mau beli apa, hm?"
Lova tersenyum lebar. Raut wajahnya langsung berubah menjadi antusias. "Itu lho, Axe. Telur gulung."
Kedua alis Axel terangkat naik. "Telur gulung?"
Lova tersenyum manis sambil mengangguk-anggukan kepalanya.
Axel mengangguk singkat. "Oke. Ayo, kita beli telur gulung-gulung buat lo, my Lov." kata Axel sambil memindahkan tangannya yang ada di pinggang Lova ke tangan gadis itu dan menggenggamnya erat. Axel menggiring Lova berjalan ke tenda yang menjual telur gulung. Tenda nomor delapan dari depan di sisi sebelah kirinya.
"Telur gulung aja. Bukan gulung-gulung, Axe." protes Lova.