Axel bangun dari tidurnya dengan perasaan membuncah. Seperti ada kembang api, hatinya meletup-letup. Pagi yang luar biasa dari pagi-pagi sebelumnya. Bahkan senyum seolah tidak mau berpisah dengan bibirnya sejak detik pertama dia melihat Lova berada di dalam kamarnya.
Axel menautkan jari-jari kedua tangannya dan meletakkan di belakang sebagai bantalan kepalanya. Memperhatikan Lova yang terlihat sedang merapikan ranjangnya. Gadis itu terlalu fokus dengan pekerjaannya sehingga tidak menyadari Axel sudah bangun tidur.
Senyum Axel semakin lebar lagi ketika melihat baju dan celananya yang kebesaran di tubuh langsing Lova. Axel mengalihkan pandangannya ke arah handuk yang membungkus kepala gadis itu. Lova dan segala hal yang ada pada gadis itu terlihat natural. Seperti menyatu dengan segala hal yang berkaitan dengan apartemennya. Seolah Lova adalah pemilik dari apartemen yang sesungguhnya.
Axel perlahan bangun dan duduk sambil melepaskan kedua tangannya. "Good morning, sweetheart."