Setelah membantu Axel melepaskan dasi atas permintaan laki-laki itu sendiri, Lova beranjak ke walk-in closet Axel. Menggantung jas dengan hanger yang berhasil dia temukan terselip di antara deretan kemeja laki-laki itu dan meletakkannya di area terpisah karena sudah dikenakan.
Lova berkacak pinggang, lalu mengedarkan pandangannya ke seluruh sudut walk-in closet Axel yang lebih besar dari terakhir kali dia melihatnya. Terang saja, baju sehari-hari Axel berbeda dengan saat sekolah dulu yang hanya seragam tetap. Matanya memicing ketika melihat lemari kayu dengan bagian depannya kaca berukuran kecil, namun tinggi.
Lova melepaskan tangannya sambil berjalan mendekat ke arah lemari yang letaknya terpisah dengan lemari yang lainnya itu. Kedua matanya membulat ketika melihat jaket baseball kebesaran merah marunnya, payung warna eggshell dan sapu tangan yang dia berikan pada Axel ketika bertemu di halte, ada di dalam lemari itu.