Kening Axel mengerut ketika sampai di depan garasi rumah terbuka yang beralih fungsi menjadi tempat menjahit semua perhatian tertuju padanya dan Lova. Bahkan para tamu yang akan menjahit baju juga. Axel memperhatikan sekelilingnya.
Dasar buaya! Sudah ada pacar atau istri di samping masih lirik-lirik punya orang. Batin Axel menggerutu. Eh, sadar ngab?! Lo juga begitu. Batin sisi yang lain dalam diri Axel menyangkal. Axel mendengus pelan, namun cukup bisa didengar telinga normal Lova.
"Kamu kenapa?" tanya Lova setengah berbisik sambil menarik pelan genggaman tangan mereka agar Axel lebih merapat padanya ketika ada yang ingin lewat.
Axel menunduk, menatap Lova yang sedang menatapnya juga. Langsung mengulas senyum dan tak lupa menggelengkan kepalanya. "Aku gak apa-apa, my Lov."
"Kamu gak nyaman? Sebentar aja, kok. Cuma ngukur aja. Aku juga fitting sebentar."
Axel menggeleng. "Feel free aja, my Lov. Aku gak apa-apa. I mean it."