"Astagfirullah!"
Lois terpekik kaget. Reflek berjengit sambil memegang dadanya dengan kedua tangan ketika pintu lift di dalam rumahnya terbuka penuh langsung melihat Axel berdiri di depannya dengan wajah kuyu, jas diseret dengan tangan kanan, pakaian yang sudah kusut dengan kemeja dikeluarkan dari celana dan dua kancing atas sudah dilepas, dasi miring-miring tidak jelas arahnya mau kemana, serta rambut yang sudah mirip singa mencuat kemana-mana. Kenapa lagi itu anak?
"Asem amat mukanya? Beda sama waktu terakhir pulang ke rumah."
Axel tak menghiraukan ucapan Lois. "Hai, Ma." Axel mengangkat tangan kirinya sambil mengulas senyum terpaksa yang terlihat aneh di mata Lois. Berjalan memasuki lift, lalu menyalami dan mencium punggung tangan mamanya itu.