Lila buru-buru menyelesaikan urusannya di dalam bilik toilet, lalu keluar dengan mata yang langsung tertuju pada bilik di sampingnya, yang dia tahu digunakan Lova tadi. Pintunya sudah terbuka, tapi … Kemana Lova?
Perasaan Lila tiba-tiba saja berubah menjadi tidak enak. Lova tidak mungkin meninggalkannya tanpa pamit. Lila merogoh saku kemeja seragamnya dan mengeluarkan ponsel dari dalamnya. Mengotak-atik benda persegi itu sebentar, lalu menempelkannya di telinga kanan.
Tut … tut … tut …
"Angkat, By …" gumam Lila sambil berjalan keluar dari toilet.
Tut … tut … tut …
Lila memejamkan matanya sambil menurunkan ponsel dari telinganya ketika lagi-lagi suara operator yang menjawab panggilannya. "Kamu kemana sih, By?" tanya Lila lebih kepada dirinya sendiri sambil mempercepat langkahnya.
Sadara yang duduk tepat menghadap pintu, langsung bisa melihat raut kecemasan di wajah Lila yang sedang berjalan memasuki kantin. "Lila kenapa, Lik?"