"Bener cuma kebetulan?" tanya Axel langsung ketika sudah berhasil mensejajari langkah Lova.
"Iya." Lova mengangguk. "Kalau aku, ya emang cuma kebetulan aja. Aku gak pernah janjian sama Bima kalau mau pergi kemana-mana. Tapi gak tahu kalau Bima, bisa jadi emang sengaja ngikutin aku kemana-mana." Lova mengangkat kedua bahunya tak acuh.
"Soalnya tadi Bima ada bilang suka sama aku. Terus, pengen deket sama aku terus." terang Lova entah sadar atau tidak ketika mengatakannya. Lova juga tidak menyadari perubahan yang sedang terjadi pada raut di wajah Axel karena tatapannya lurus ke arah depan.
Lova menghentikan langkahnya ketika tidak lagi mendengar suara langkah kaki Axel di sampingnya. Perlahan menoleh ke belakang, langsung menemukan Axel yang sedang menatapnya dengan tajam. Lova mengerutkan keningnya.
"Kenapa? Aku ada salah ngomong? Kenapa kamu kaya gitu banget lihatin aku-nya?"