Lova menoleh ke arah pintu kamar mandi yang tetap tertutup rapat meski sudah hampir selama lima belas menit berlalu. Dia cukup paham dengan keterbatasan gerak Axel hingga laki-laki itu membutuhkan waktu yang lama hanya untuk berganti baju. Kembali berpaling ke depan, Lova melipat kedua tangannya di depan dada sambil bersandar pada dinding di belakangnya.
Dengan tubuh yang sedikit melorot, Lova menunduk menatap pada ujung sepatu kanannya yang sedang dia ketuk-ketukan pelan di lantai dengan konstan untuk mengusir rasa bosannya yang tengah menunggu Axel. Lova mengangkat kepalanya, lalu mengganti tumpuan kakinya.
"My Lov?"
Lova langsung menegakkan posisi berdirinya dan melepaskan lipatan kedua tangannya. "Ya, coming." Lova membuka pintu dan langsung masuk ke dalam kamar mandi.