Kevin menghela nafas lelah. Menatap Jelita yang lagi-lagi bergerak menyeka air mata yang mengalir di pipi dengan datar. Kevin sudah memantapkan diri untuk mengeraskan hatinya.
"Apa yang baru aja terjadi, sama dengan hari-hari yang sudah Kevin lewati ketika Mami menempatkan Kevin di tengah-tengah anak-anak Mr. Smith. Mami-- terlalu sibuk mencari perhatian mereka sampai-sampai Mami lupa keberadaan dan perasaan Kevin, anak kandung Mami sendiri. Sama kaya sekarang ini, Mami sibuk memperhatikan Ginny, sampai-sampai lupa kalau masih ada princess."
Air mata Jelita semakin mengalir deras. Menatap Kevin dengan sendu. Jelita tak pernah berpikir sejauh itu. Lagi-lagi dia melakukan kesalahan yang melukai putra dan putrinya. Jelita menundukan kepalanya dalam-dalam.
"Apa Ginny anak Mami? Keponakan Mami? Dia buka siapa-siapa, Mam. Dia cuma kebetulan cewek yang selalu ngikutin kemanapun Kevin pergi." Kevin melirik tajam ke arah Ginny yang terlihat sedang bergerak gelisah.