Lova berjalan di koridor yang sudah mulai sepi. Menarik ikatan ponytailnya pelan. Lova menundukan kepala, menatap pada kemeja seragamnya. Kedua tangannya mengusap-usap merapikan bagian bawah kemejanya yang sedikit kusut hingga tak memperhatikan jalannya.
"Aww!" pekik Lova ketika kepalanya membentur sesuatu yang keras membuatnya terhuyung mundur satu langkah. Reflek menyentuh kening dan mengusapnya pelan. Lova mendongak, tatapannya langsung bertemu dengan mata hitam Axel yang sudah berdiri menjulang di depannya. Wajah laki-laki itu datar.
"Jalan lihat depan. Ngapain nunduk? Nyari recehan lo?"
Lova mengerjapkan matanya satu kali. "Umm, itu ..." Lova perlahan menurunkan tangannya. Kedua bola matanya bergerak liar ke sana kemari. Lova berdehem pelan dan memberanikan dirinya menatap Axel. "Ma-maaf aku gak lihat." cicit Lova.