Lova terkekeh kecil ketika melihat seorang pria dewasa bersetelan kemeja putih dengan lengan digulung hingga siku dan celana bahan hitam serta sepatu pantofel mengkilat sedang berdiri bersandar pada badan mobil dengan kedua tangan dimasukkan ke dalam saku celana dan kacamata hitam bertengger di hidung mancung pria itu. Unclenya itu memang tidak kalah tampannya dengan daddynya.
Lova terkekeh pelan. "Uncle?!" seru Lova riang. Lova langsung melambaikan kedua tangan ketika Bagus sudah melihatnya. Berlari kecil menghampiri unclenya itu.
"Bokap gue sok ganteng amat." Malik geleng-geleng kepala.
"Bokap lo emang ganteng, njir …"
"Bebeb Ula--"
"Jangan bacot lo, Dul." potong Kaula cepat sambil melirik Abdul dengan tajam.
Abdul langsung mengatupkan bibirnya rapat-rapat.
"Keluarga good looking." gumam Sadie. "Gue semakin bertekad buat cari sepupu lo yang lainnya, Lik."
Malik tergelak. "Sayangnya kagak ada. Bokap anak tunggal."
"Ck!" decak Sadie keras sambil melirik ke arah Malik.