Lila mengerjapkan matanya yang tadi sempat melotot lebar dan langsung mengatupkan bibirnya. "Coba cubit aku, Putri."
Lova mengangguk patuh. Mengulurkan tangan kanannya mencubit pipi chubby Lila sebelah kanan dengan sedikit keras.
"Aww!" jerit Lila keras. Lila reflek memegang bekas cubitan Lova di pipinya yang pasti sudah berubah menjadi merah.
"Sakit, kan? Berarti Lila lagi gak mimpi."
Kedua mata Lila memicing menatap Lova yang sedang menarik buka laci meja nakas berisi simpanan snacknya yang berada di samping ranjangnya sambil mengusap-usap pelan pipinya.
"What?" tanya Lova tanpa beban setelah mengambil isi di dalamnya dan kembali menutup laci meja nakas. Tatapannya langsung bertemu dengan mata Lila ketika menoleh ke arah sahabatnya itu.