Chereads / Imagine of You / Chapter 4 - Five - 5

Chapter 4 - Five - 5

Setelah berhasil mendudukkan Jessica, Jiaqi menatap gemas ke arahnya. Dan itu membuat Jessica semakin berdebar.

"Yaudah sih, ngambek mulu daritadi" ujar Jiaqi dibalas gumaman oleh jessica.

Tiba-tiba dari sebelah rumah yang jangkanya hanya beberapa langkah terdengar suara mang jualan yang ditunggu tunggu oleh Jiaqi.

"Mang!" Panggil Jiaqi begitu melihat mang jualan lewat gerbang samping. Jiaqi menghampiri mang jualan tersebut dan,

"Berapa dek?" Tanya mamang tersebut kepada Jiaqi.

"Beli dua ya mang, dibungkus" ujar Jiaqi. Saat menunggu nasi gorengnya, jiaqi menoleh melihat Jessica yang sedang bermain ponselnya dengan raut wajahnya yang tiba-tiba kesal berubah menjadi datar lalu dengan sekejap menjadi senang dan lompat-lompat disana membuat Jiaqi menggelengkan kepalanya.

"Buat dia bahagia itu sederhana" guman Jiaqi

"Pacarnya ya mas?" tanya mamang tersebut yang memperhatikan Jiaqi dan tidak sengaja mendengar gumaman Jiaqi.

Jiaqi hanya tersenyum menanggapi pertanyaan mang jualan tersebut, "Semoga awet sampai di pelaminan atuh ya mas" celetuk mang jualan tersebut dan dibalas kekehan oleh Jiaqi.

"Mas, ini nasi gorengnya udah jadi" ucap mamang tersebut menyodorkan kantong plastik yang berisikan dua sterofoam.

"Ini uangnya ya mang, makasih buat doa sama nasi gorengnya mang" Jiaqi memberikan uangnya dan mengambil dua kantong plastik tersebut dan pergi setelah disahuti 'terimakasih' oleh mamang jualan tersebut.

Dengan segera, Jiaqi melangkahkan kakinya menuju Jessica yang sedang menatap ke arah ponselnya dengan ekspresi yang berubah-ubah dan sepertinya tidak menyadari bahwa jiaqi telah kembali.

"Ekhem~" deheman jiaqi pun tak digundah oleh Jessica.

"Jes!" Panggil Jiaqi, dan tetap saja Jessica masih bermain dengan ponselnya. Hingga Jiaqi mengambil ponsel milik Jessica dan menyodorkan sekotak sterofoam yang tadi dibelikan Jiaqi untuknya.

"Makan dulu, jangan main hp mulu" tutur Jiaqi dan mengantongi ponsel milik Jessica. Jessica dengan muka cemberutnya membuka kotak sterofoam tersebut dan memakannya dengan brutal.

Hingga,

Uhuk uhuk uhuk

Jiaqi yang melihat Jessi tersedak pun hanya menggelengkan kepalanya dan berlari masuk ke dalam rumah untuk mengambil sebotol minuman yang akan diberikan untuk Jessica nantinya.

"Nih, minum dulu. Lagian pake acara ngambek segala sih daritadi" jelas Jiaqi lalu membantu menepuk punggung Jessica supaya tidak tersedak dan terbatuk kembali.

"Biarin, Gege sih!" Kesal Jessica lalu mengusap mulutnya.

"Kenapa lagi? pokoknya kalo makanannya nggak habis, hp kamu Gege kantongin Sampek besok-besok" ujar Jiaqi kembali memakan nasi goreng nya.

"Yah gabisa bucin dong, hwee" rengek Jessica.

"Lagian mau bucinin sapa coba?" Tanya jiaqi.

"Bucinin masa depan Jessi lah, Gege mah" ujar Jessica kesal.

"Lah ngapain bucinin yang jauh-jauh, di depan mata udah ada nih" ujar Jiaqi, Jessica yang baru menyadari ucapan Jiaqi langsung mengalihkan pandangannya ke lain arah.

"Astaga, bisa lemah Jessi kalo begini terus setiap hari. Hweee bunda! Jessi dibaperin sama Jiaqi ge" batin Jessica berteriak.

"Apasih ge, udah ah Jessi mau tidur. Dah malem," ucap Jessica mengalihkan perhatiannya karena yang dia butuhkan saat ini ialah lompat-lompat dikamar nya karena saking senangnya.

"Jessi ke kamar dulu ya ge, dadah, wan'an ge" pamit Jessica kepada Jiaqi yang menatapnya bingung.

"Lah, hp nya dikasih ke gue beneran nih?" tanya Jiaqi kepada dirinya sendiri dan memilih untuk menghabiskan makanannya.

*****

Di saat sang cahaya menembus celah jendela semua orang, kini Fany terbangun dari tidurnya dan mengedarkan pandangannya ke sisi kanan dan ke kiri. Namun saat melihat ke arah pojok, ia melihat dimana terdapat Yaxuan yang sedang tertidur disana.

Untung saja sofa dikamarnya panjang, jika tidak? Kasihan Yaxuan nantinya. Badannya kan begitu pendek, saking pendek nya hingga hanya separuh saja badannya tertampung di sofa.

"Yaya dari tadi malem disini nemenin aku dong?" Tanya Fany menyingkirkan sapu tangan yang berada di atas dahinya.

"Tau ah kasian juga lama-lama kan, pake tidur di sofa segala lagi. Kan kepalanya bisa sakit ntar kalo bangun" ujar Fany mengambil bantal dan berjalan menuju Yaxuan.

Dengan perlahan, Fany mengangkat kepala Yaxuan dan meletakkan bantal yang diambil olehnya dibawah kepala Yaxuan. Setelah itu, Fany menuju kamar mandi untuk bergegas pergi persiapan ke sekolah.

Tak lama kemudian, selang beberapa menit. Fany sudah dalam mode segar dan sudah rapi dengan seragam sekolah nya. Dia bergegas menuju Yaxuan dan mencoba membangunkan Yaxuan, karena sekarang sudah menunjukkan pukul 06.00 yang berarti 15 menit lagi akan dilakukan sarapan bersama.

"Yaya!"

"Yaya, bangun! Dah pagi ini, kamu harus ke sekolah" ujar Fany menggoyangkan pundak Yaxuan.

"Hoaammm, apasih jie Yaya masih ngantuk ini" jelasnya masih dalam keadaan menutup mata.

"Sekolah, Ya! sekarang hari Senin!" ingat Fany.

"Lah, kan sekarang hari Minggu jie. Kok cepet banget dah hari Senin aja, kan kemarin hari Sabtu" ucap Yaxuan mendudukkan badannya dan bersandar di badan sofa.

"Lah, masa sih? Bentar-bentar," jawab Fany mencari ponselnya.

"Nyari apasih jie? Ponsel? Tuh Yaya taruh di nakas yang sebelah sana" tunjuk Yaxuan ke salah satu nakas yang memang terdapat ponsel Fany.

Dengan segera Fany membuka ponselnya dan melihat bahwa memang sekarang ialah hari Minggu, dan Fany ingin menceburkan dirinya di bath up rasanya. Dirinya sungguh malu.

"Eh, bentar! Kok Sabtu libur ya?" Bingung Fany.

"Duh jie, jiejie tuh belum sembuh total, masih linglung gitu tuh buktinya. Kan hari Sabtu kemarin di sekolah ada acara rapat semua guru, makanya diliburin" jelas Yaxuan yang masih berusaha mengumpulkan nyawanya.

"Lah, iya ya?," Tanya Fany masih bingung.

"Taulah, ganti baju dulu. Masa iya mau sarapan pake seragam, bisa-bisa dikira kerajinan ke sekolah" jelas Fany mengambil beberapa pakaian yang terdiri dari Hoodie dan celana jeans lalu pergi ke kamar mandi.

Sebelum itu,

"Yaya! Habis aku ganti baju, gamau tau pokonya kamu mandi. Nggak ada bantahan!" Tegas Fany masuk ke dalam kamar mandi dan dibalas anggukan malas oleh Yaxuan, lalu Yaxuan tertidur kembali di badan sofa.

Dasar, ganteng-ganteng males banget disuruh mandi!

*****

Semua orang sudah berkumpul di dapur bawah dengan antusias nya ingin mengisi perutnya yang lapar.

Zhenyuan yang baru saja turun langsung menempati tempat duduk di sebelah Reva dan memainkan ponselnya.

"Ge, Rara sama jessie mana ya?" Tanya Reva menuangkan susu ke gelasnya.

"Gatau, masih mandi mungkin" balas Zhenyuan menutup ponselnya dan menaruh di kantongnya.

Tak lama kemudian, Rara, Jessica, Fany, dan Yaxuan turun dan mulai mengambil tempat duduk masing-masing untuk memulai makan. Jessica duduk diseberang Reva dan diikuti oleh yang lainnya.

"Jes, Ra, ntar ikut aku ya?" panggil Reva setelah meminum susunya.

"Kemana?"

"Hah? Kemana emangnya?"

Ujar keduanya bersamaan.

"Ke toko buku, mau beli novel" jelas Reva dibalas anggukan oleh Jessica dan Rara.

"Eh gue ikut Rev! mau beli notebook sekalian sama novel juga" sahut Fany dan diangguki oleh Reva.

"Okedeh jie"

Saat sarapan telah berlangsung, Raeji tiba-tiba mengumumkan bahwa ingin memberi tahu semuanya bahwa,

"Jadi, kalian tau kan adik-adik twins kalian yang lain ada di asrama sekolah masing-masing?" Tanya bunda dibalas anggukan oleh semuanya.

"Kenapa emangnya jie?" Tanya haoxiang

"Mereka habis ini bunda jemput semuanya, karena mau bunda pindahin ke sekolah yang deket sini aja. Biar nggak jauh-jauh dari rumah." Jelas Raeji

"Iya, bun ntar aku anterin ya?" Bisik ChengXin kepada Raeji dan dibalas anggukan kepala oleh Raeji.

Twins yang dimaksud oleh Raeji merupakan Zhixin, Delia, dan juga Xinhao atau juga bisa dipanggil Shuai.

"Wih, enak tuh. Bisa main sama Xinhao dong" senang Haoxiang diangguki oleh Junlin.

"Asik, Jessi bisa main sama ji ji dong" ujar Jessica antusias, disetujui oleh Rara, Fany dan juga Zhen.

"Nah bener tuh Jes, bisa ngajak Zhixin buat nemenin keluar dong. Yuhuuu" senang Fany dan mendapatkan cibiran dari Yaowen.

"Eleh, jie sukanya ngajak Zhixin Mulu. Makanya buruan punya pacar biar nggak ngorbanin adek sendiri buat diajak jalan-jalan." Cibirnya dibalas pelototan tajam oleh Fany.

"Monmaap nih ya, jiejie tuh nggak jomblo," ujar Fany membuat seluruhnya menengok ke arahnya termasuk Yaxuan yang tidak sengaja tersedak roti bakar yang sedang ia makan.

"Tapi, single" lanjutnya membuat semuanya mencibir kembali dan Yaya yang bernafas lega lalu meminum susunya.

"Sumpah si Yaya sampe keselek roti tuh" kekeh Junlin diangguki oleh Haoxiang.

"Untung punya Meimei yang modelannya begini cuma satu, yaampun" cibir Ziyi.

"Pengen geplak, tapi ntar dimarahin Yaya. Kan gak lucu tuh, kepala gue sasarannya" ujar ZhenYuan.

"Kirain beneran nggak jomblo, taunya malah single" ucap Jiaqi yang sedang mengoleskan selai coklat ke lapisan rotinya.

"Emang pada dasarnya, kalian semuanya tuh pada sirik sama aku. Taulah, Bun aku berangkat sama Rara, Jessi, Reva, mau beli novel" pamit Fany kepada Raeji dan ChengXin.

"Hati-hati, jangan lupa kalo beli novel sedikit aja. Yang ada ntar kalian nggak belajar karena kebanyakan baca novel" tutur Raeji diangguki oleh Fany, dan juga Reva.

"Nih, jangan diabisin. Juga nanti kalo habis dari toko buku mau mampir ke cafe atau kemanapun, jangan lupa telfon baba. Kabarin dulu" jelas ChengXin memberikan kartu ATM kepada Fany.

"Oke baba, bunda. Kita pergi dulu ya, dah semuanya" pamit Fany.

"Babay Gege Gege sekalian, punten" pamit Reva.

"Mangga atuh teh" dibalas oleh Zhenyuan.

"Jess, nitip bulpen satu pack ya. Jangan lupa yang ujungnya lancip" ujar Junlin dibalas acungan jempol oleh Jessica.

"Okeysip ge!"

Tbc.