"Kamu dengan mudahnya mematahkan hati seorang pria yang sangat sulit mencintai wanita. Kamu berdiri kemudian berjalan dengan orang lain, seakan hatiku ini adalah sebuah permainan. Kumohon, Raisa. Biarkan aku menikah dengan orang lain. Jangan pernah berniat untuk menghancurkan kehidupanku. Sudah cukup kamu melukai hati aku dulu dan jangan pernah berbuat sesuatu hal yang membuatku semakin benci dan tak mau lagi bertemu dengan kamu. Jujur, mencintai kamu adalah sebuah kesalahan terberat yang telah aku lakukan di masa dulu. Saat itu aku terlalu bodoh untuk menilai lebih seorang wanita. Apakah dia setia denganku atau justru suatu saat nanti wanita yang aku cintai adalah wanita yang menjatuhkanku pada sebuah luka."
"Aku tak tahu bahwa kamu bisa terluka dengan lebih seperti itu. Maafkan aku, Rizwan. Aku benar-benar sudah mengakui dan menyesal dengan apa yang sudah aku lakukan."