Terlalu bersabar pada kenyataan adalah hal wajar yang mungkin harus semua manusia lakukan.
Meskipun orang banyak yang bilang bahwa kesabaran ada batasnya, tapi tetaplah ingat kalau marah pun harus tetap ada batasnya juga.
Jiwaku semakin marah tatkala melihat Anisa yang sama sekali seakan tak memperdulikan ucapanku. Dia tetap terus menatap Hamzah dengan penuh cinta tanpa pernah merasakan betapa sakitnya berada di posisiku saat ini.
Padahal aku istrinya. Aku ada di sini bersama Hamzah bahkan dengan seluruh keluargaku.
Cinta telah membutakan hidupnya dan tak pernah berpikir apa resiko yang telah dilakukan karena sudah mencintai seorang pria yang sudah terikat sah dengan seorang wanita.
"Kegagalan bukanlah sebuah harapanku untuk menyerah. Kalau memang apa yang aku miliki tak sepenuhnya menjadi keinginanku, aku tak bisa berbuat apa-apa lagi selain mengikhlaskan semuanya."
Aku bisa melihat Hamzah yang seketika terbelalak tak percaya.