Alhamdulillah. etelah beberapa jam perjalanan, aku dan Hamzah akhirnya sampai di Bandung tepatnya di hotel yang pernah kami datangi kala itu.
Suasananya masih sama seperti dulu. Apalagi saat aku melihat wanita yang selalu memberiku buket bunga setiap hari dari Hamzah, aku jadi tiba-tiba teringat momen paling spesial itu. Terkadang..., terbesit rasa bodoh kenapa dulu aku mau membuang buket bunganya.
Tapi tak apa aku memang harus belajar dari masa lalu agar tak mengulanginya di kemudian hari.
"Hamzah, kamu saja yang buka pintunya ya. Aku ingin lihat dekorasi kamarnya seperti apa."
"Eh tapi kenapa tidak kamu saja? Aku yang bawa koper."
"Tak usah, kamu saja." sahutku.
"Baiklah, aku buka ya." Hamzah membuka pintunya dengan perlahan.
Saat sudah terbuka dengan lebar, betapa terkejutnya kami ketika melihat kasur dan kursi penuh dengan serpihan bunga mawar merah. Ruangan kamar pun begitu wangi sekali dengan lilin lilin berwarna merah yang menghias di setiap penjuru kamar.