04.00
Di pagi yang masih terbilang buta ini, aku dan Hamzah memutuskan pergi dari rumah menggunakan mobil untuk menuju ke rumah bibi.
Sebelum itu, aku mendatangi Ayssa yang sedang duduk di kasur kamarnya karena telah menunaikan solat malam.
"Ayssa?" aku yang berada di ambang pintu kamarnya memanggil dia kemari.
"Iya, Rein. Kenapa?" tanyanya.
"Sini. Aku ingin berbicara denganmu."
Dia keheranan lalu menghampiriku. "Ada apa?" Ayssa juga dengan keadaan bingung, ia melirik aku dan Hamzah yang nampak rapi sambil membawa koper. "Eh, kalian mau kemana selarut ini?"
"Itu masalahnya, Ayssa. Kita harus pergi."
Dia seketika terbelalak kaget.
"Pergi? Pergi ke mana?"
"Ke rumah bibi."
"Untuk apa?"
"Hamzah sedang diincar oleh seseorang dan hari ini nyawanya sedang di ujung tanduk. Aku tak mau mengambil resiko kalau ada suatu hal yang terjadi pada Hamzah. Maka dari itu sebelum mereka kemari, aku harus membawanya pergi terlebih dahulu."
Ayssa mengerutkan kening.
