Richard melihat panggilan masuk dalam ponselnya tepat sebelum dia masuk ke kabin pesawat untuk kembali ke New York. Urusan bisnis mendesak memaksanya kembali untuk sementara waktu, lagipula tidak ada titik terang dalam pencarian mendadak itu.
Rich merasa perlu mempersiapkan strategi baru juga personil yang lebih banyak, termasuk kemungkinan untuk melibatkan media lokal dalam menyiarkan berita kehilangan isteri Rich. Namun derasnya arus informasi juga menjadi boomerang bagi Rich, selain mencari isteri tercintanya dia juga masih mempertimbangkan harga saham perusahaan-perusahaan yang dia pimpin yang mungkin saja akan mengalami gejolak dengan adanya pemberitaan yang sangat mungkin berkembang dengan liar.
"Apakah anda sudah siap Sir?" Tanya sang pilot.