Adrianna bergegas berlari menuju mobilnya dan segera menyalakan mesin. Dengan menekan pedal gas dalam Adrianna membuat mobilnya melesat dengan kencang menyusuri jalanan, Adrianna tampak tak sabaran untuk mencapai tujuannya.
Dalam hatinya Adrianna benar-benar marah jika apa yang dia pikirkan itu benar terjadi. Dia berpikir bahwa Aldric Bloom menggila dengan membeli hampir tujuh puluh persen saham perusahaan ayahnya demi memberikan peringatan jelas pada Adrianna untuk mau bicara dengannya.
Setelah menempuh perjalanan kurang lebih tigapuluh menit akhirnya Adrianna tiba di kantor milik Aldric. Perusahaan itu tidak tampak begitu besar, tapi Adrianna tahu betul kemampuan finansial Aldric.
Setibanya di kantor Adrianna langsung menerobos masuk ke dalam ruangan dimana Aldric tengah membahas sesuatu dengan sekretarisnya. Sang sekretars begitu terkejut tapi saat melihat yang datang adalah Adianna dia segera melemparkan tatapan kesal pada gadis itu.