Aldric berbaring di sofa sementara Adrianna yang sudah berada di dalam kamarnya tetap gelisah. Dia tidak tega pada Aldric yang terluka dan harus bermalam di sofa ruang tamunya. Itu membuat Adrianna menarik selimut dari kamarnya dan membawanya keluar. Aldric sudah tampak terpejam dengan menggunakan satu tangannya yang terlipat sebagai bantal. Adrianna menyelimuti tubuh Aldric dan berjalan kembali ke kamar untuk mengambil bantal, dengan sangat perlahan dia mengangkat kepala Aldric dan menyelipkan bantal di belakang kepalanya.
Aldric membuka matanya dan mereka saling tatap dalam jarak begitu dekat. "Apa yang kau lakukan tengah malam begini, bukanya tidur." Protes Aldric, Adrianna memilih duduk di tepi sofa. "Aku tidak bisa membiarkanmu tidur di sofa seperti ini."
"Kau ingin aku tidur di ranjang?" Tanya Aldric.
"Ya." Angguk Adrianna.
"Kita berbagi ranjang?" Tanya pria itu lagi, tapi Adrianna menggeleng. "Aku akan tidur di karpet bawah." Jawabnya.