Untuk pertama kalinya sejak mereka pindah ke tempat itu, Elea akhirnya membuka hati untuk berteman dengan gadis sebaya di lingkungan itu. Dan bagi Sheina, perkembangan itu sangat membahagiaakan baginya, apalagi Irina terlihat sangat ramah dan baik. Jadi tidak ada alasan baginya untuk tidak mendukung pertemanan puteirnya itu dengan anak gadis seusianya yang juga tinggal di dekat rumah mereka.
Sembari menunggu Elea berganti pakaian, Irina duduk di ruang tamu sementara Shena sibuk di dekatnya.
"Terimakasih Mrs. Anthony, karena sudah memberikan kami ijin." Mata Irina berbinar, dia berbasa-basi mencoba meyakinkan Shiena bahwa keputusannya memberikan ijin pada puterinya untuk pergi tidak salah.
"Tentu saja." Angguk Sheina.