Sheina terbangun saat cahaya matahari menembus tirai kamar Marcus dan mengenai wajahnya. Dia membuka matanya dan menggerak-gerakkan tangannya untuk mencari Marcus yang sejak semalam bahkan tak tidur di sisinya. Sheina beringsut turun dari tempat tidur dan berjalan ke sisi jendela. Dia menikmati pemandangan pagi di Paris yang tenang. Suasana yang jelas berbeda dengan yang terjadi saat mereka meninggalkan New York.
Sheina duduk di sisi jendela besar kamar Marcus di penthouse miliknya, tepat di jantung kota Paris, Prancis. Marcus tengah sibuk dengan orang-orangnya di ruang kerjanya sementara Sheina duduk di dalam kamar itu, sendiri. Dengan begitu dia memiliki banyak waktu untuk berpikir tentang hidup dan kehidupannya.