Sheina duduk menghadapi kopinya sementara Oliver duduk menghadapi kopinya dan juga menghadapi kekasihnya yang sejak beberapa menit lalu memilih diam.
"Apa yang kau pikirkan?" Tanya Oliver.
"Ini terjadi hampir setiap saat." jawab Sheina mengambang.
"Apa maksudmu?"
Gadis itu menghela nafas dalam, "Apa kau yakin Jawson akan patuh pada kesepakatan?" Tanyanya.
Oliver tersenyum, "Kita lihat saja nanti." Ujar Oliver.
"Bagaimana jika Briana mengalami hal terburuk dan bayi itu terlantar begitu saja?" Sheina meremas wajahnya.
"Hei . . ." Oliver meraih tangan Sheina, "Lihat aku." Ujarnya, dan Sheina menatapnya "Kita adalah pengacara dan tugas kita memberikan bantuan hukum berupa advokasi untuk klien, dan tugasmu selesai di sana. Sayang jangan melibatkan perasaanmu terlalu jauh dengan klien." Oliver meremas lembut tangan Sheina dan gadis itu mengangguk.
"Mungkin ini bentuk humanity." Jawab Sheina.