Sheina berjalan ke arah pintu, dan dan saat membuka pintu dia tidak terkejut karena Sheina masih melihat pria itu berdiri di ambang pintu dengan keraskepalanya. Wajah Sheina terlihat muram dan kesal, tapi Oliver tampak biasa saja.
"Mengapa kau masih ada di tempat ini?" Tanya Sheina.
"Aku ingin bicara." Kata Oliver.
Sheina menghela nafas dalam, "Aku sedang tidak ingin bicara." Kata Sheina.
"Beritahu aku apa alasanmu? Mengapa kau terlihat sangat kesal padaku sementara aku sendiri tidak tahu apa salahku padamu?" Tanya Oliver mendesak. "Ijinkan aku masuk dan kita bisa bicara baik-baik." Katanya.
"Pulanglah." Sheina menggelengkan kepalanya. "Aku benar-benar sangat lelah dan ingin beristirahat. Aku tidak ingin berdebat dengan siapapun tentang apapun, jadi tolong mengertilah." Ujar Shiena.
"Come on, kau tidak biasanya seperti ini." Oliver masih berusaha meyakinkan Sheina.
"Terserah padamu, tapi kumohon pergilah." Sheina melipat tangannya di dada. Wajahnya terlihat semakin muram.