Sheina duduk di antara Ben dan Leah, sebenarnya Leah tengah berbaring sementara Ben dan Sheina duduk di dekatnya.
"Sayang, kami ingin mengatakan kondisi mommy dengan jujur padamu." Ujar Ben.
Sheina tampak diam, tapi tatapannya jelas tertuju pada sang ibu yang berbaring di ranjang, tampak lemah dan pucat. "Ya." Angguk Sheina.
"Mommy sedang mengalami kondisi yang cukup serius terkait dengan kehamilannya. Ini akan menjadi hari-hari yang berat untuk mommy, dan dia butuh dukungan kita." Ujar Ben, sementara dia meraih tangan puterinya itu. "Apa kau mendukung kehamilan mommy?" Tanya Ben.
Sheina menatap Ben, kemudian menatap Leah. Gadis itu tidak berkata apa-apa, dia hanya beringsut dan memeluk Leah lalu memangis di pelukan ibunya itu. "Aku berharap mommy akan baik-baik saja." Ujarnya di tengah isakan, dan Leh pun berkaca dibuatnya, "Pasti sayang, mommy akan berjuang untuk kalian. Untukmu, untuk daddy dan untuk adik bayi." Leah mengusap-usap kepala puterinya itu.