Chereads / Petualangan Diakhir Dunia [On Going] / Chapter 7 - Capter 7 • Seorang gadis dibalik jendela

Chapter 7 - Capter 7 • Seorang gadis dibalik jendela

Setelah pak tua zombie mati,chika datang disaat yang bersamaan.....

Melihat zombie bermutasi yang tergeletak bersimbah darah,chika melompat kearahnya....

Dengean cepat mengali isi otaknya dan menggabil gelnya...

Dengan kecepatan yang meningkat yang dimiliki Chika sekarang ini.....

Yang ia peroleh dari memakan gel otak. Perubahan kecepatan dapat dilihat dari sisi kecepatan saat ia mengabil gel otak,terlihat jelas tangan itu sangat cepat sampai sampai tangan nya tak meninggalkan bekas darah sedikipun.

Kepala zombi yang bermutasi berlobang akibat serangan Chika...

Ada sesuatu mengalir dari kepala zombie itu

Sesuatu yang agak merah bercampur putih.

Yang mengejutkan Riyu kali ini adalah...

Gel yang dimiliki zombie pada umum nya hanyalah gel berwarna merah muda tetapi kali ini berbeda,gel dari zombie yang bermutasi

Memiliki warna yang lebih cerah,dan berbentuk seperti permata darah.

Setelah memerintakan Chika menunggu,agar ia dapat memeriksa gel itu terlebih dahulu. Riyu mengambil gel itu dan memperiksa dengan teliti menggunakan matanya.

Sebelumnya Riyu bersepekulasi bahwa gel ini adalah sumbermasalah dari infeksi ini... Tetapi sekarang Riyu mengubah pemikirannya.

Kali ini ia berpendapat bahwa,gel ini adalah obat pemulih kewarasan manusia...mungkin.

Itulah pemikiran Riyu sekarang.

Memakan gel ini bagi zombie seperti racun melawan racun..

Karna sesama negatif..

Hasilnya akan berubah menjadi positif

Kemungkin besar ini adalah obat yang Riyu butuhkan untuk mengembalikan kekasihnya seperti dulu lagi...

Riyu mencoba mencium gel itu...aromanya ringan tetapi tiba tiba aromanya menjadi tajam...Riyu melompat kebelakang dan ia pun hampir Tak sadar kan diri gara gara gel itu...

Itu membuat Riyu menyiritkan keningnya karna bingung...

Namun,hal ini tak dapat di tangani oleh orang normal. Tetapi dimata Chika itu adalah makanan lezat.

Dari pemikiran Riyu menyimpulkan bahwa gel yang dimiliki zombie bermutasi jau lebih murni dibandingkan zombie pada umumnya.

Dengan mempertimbangkan saat ini Riyu memutuskan bahwa ia akan menyimpan gel itu untuk sementara waktu menunggu waktu yang tepat dan mencari tempat agar Chika dapat memakan gel itu.

Meskipun Riyu tidak apa apa ia pingsan di tempat,tetapi ia kehilang bereaksi...

Itu adalah hal buruk karna ia tak bisa melawan zombie menyerang dikala pingsan....

jadi ia memilih untuk bersabar

Setelah melawan zombie bermutasi Riyu memutuskan untuk berkeliling mancari senjata didalam bengkel toko dan chika bertugas menjaga area depan toko agar para zombie tak masuk kedalam toko.

Lantai dipenuhi lumuran darah,ada rasa aneh saat melangkah diatasnya,aroma busuk yang tajam akan menyubat otak siapa saja yang menciumnya.

Dipikiran Riyu sekarang mungkin saja Itsuku sae menjadi bagian daging dan tulang yang berserakan dilantai.

Riyu dilanda amarah membuat ia berkeinginan untuk menyeret pak tua zombie dan mencincangnya.

Ada banyak pisau yang jadi dan setengah jadi

Semua pisau ini ketika menariknya ada sensasi dingin yang dipancarkan oleh pisau-pisau ini.

Pisau bermata terbuka terlihat tajam dan kuat kualitasnya bagus,ini lebih baik dari pada emas didunia sekarang ini. Dan juga ini sangatlah ringan dan mudah dibawa.

Setelah mencoba memegang beberapa pisau...

Riyu menaruh belati dipinggangnya dan pisau bermata terbelah di pbagian pinggang lainnya.

Karna persenjataan dah lengkap sekarang Riyu bernafas dengan lega karna ia dapat pergi ke distrik kota utama...

Meskipun Chika kuat,semakin dalam mereka menuju distrik kota utama maka semakin banyak pula zombie yang menghadang mereka.

Dan keinginan Riyu untuk hidup bersama Chika,Riyu selalu punya ide kecil yang halus.

Ia igin lebih kuat dibanding Chika. Dari pada berlindung dibalik Chika,Riyu lebih memilih untuk jadi lebih kuat jika saat Chika kembali mendapankan akal sehatnya... Riyu dapat menghadapi Chika dengan berdiri tegak dan dapat menghadapinya sebagai seorang pria.

Setelah menjalin kontak dengan Chika sadar ia ingin lebih kuat dan maju bersamanya.Tetapi berevolusi bersama tidaklah cukup sebagai zombie bermutasi,Chika memiki kekuatan fisik yang lebih kuat.keterampilan Riyu ada pada kemampuannya,terus belajar,dan mengeksplor kemampuan bertarungnya.

Setelah bertaru bersama Chika,Riyu mememahami berbagai macam kondisi,dan ini bisa dilihat sebelum pertembpuran dengan zombie bermutasi.

"tapi ini tidak lah cukup..."

Sambil memandangi Chika dari belaka yang memancarkan kerumitan

Ia mengkonfirmasi ada zombi bermutasi selain Chika,dan dilihat dari kekuatan pembunuh Chika,mereka akan menemukan zombie yang jauh lebih hebat dibandingkan zombie bermutasi.

Terutama daerah perkotaan yangpadat akan zombie..

"hohoho mungkin saja aku akan bertumbuh dengan cepat di perkotaan"

"Ayo kita pergi"

Tidak hal lain yang Riyu temukan lagi dan ia memutuskan untuk pergi dari toko bersama chika,meskipun Chika benar benar dibawah kendali Riyu. Tetap saja ia adalah seorang gadis yang suka dimanja tetapi ia tak bisa membantu tetapi berbicara dengannya saja Riyu sudah senang.

Tetapi Riyu tak menyadari,setelah mereka pergi ada gedung berlantai dua ada sesosok tangan kecil menutup tirai tebal.

Seoasang mata jernih melihat Riyu dan Chika berjalan dan menghilang melewati persimpangan jalan.

"Sae... Ada apa?...."

Suara Seorang pria bertanya dari dalam,dengan eksperesi bingung.

Gadis yang disebut Sae segera menaruh tirai.

Dia berbalik melihat kamar yang gelap,

Wajah pahatan halus tanpa eksperesi terlihat sakit ketika dibawah cahaya

"zombie yang bermutasi sudah dibunuh,pisau terbaik bikinan toko kita sudah diambil"

Pria yang bertanya,berjalan melewati bayang-bayang

"mustahil! Bagaimana mereka melakukannya?..."

Raut wajah Sae terlihat agak rumit

"mempertimbangkan bawah zombie bermutasi adalah kerabat kita,membunuhnya mencari metode yang tepat. Saya tidak percaya mungkin bagi seseorang mampu menghadapi zombie bermutas,

"Saya memperhatikan mereka sejak awal,seorang gadis yang tak berdaya dan seorang laki-laki yang terlihat akrap tapi saya tak ingat siapa dia tanpak tifak istimewa juga"

"Luar biasa" sayang sekali kami telah memikirkan banyak cara untuk mengalahkan zombie itu tetapi mereka bisa mengalahkan nya begitu mudah"

Pria itu memiliki ekspresi terkejut,tapi itu

lebih kesisi tertekan.

"menyerahlah,pisaunya juga telah diambil oleh mereka"

Setelah mendengar itu pria itu terkejut dengan ekspresi agak Frustasi

"Tidak mungkin,saya sudah menghabiskan waktu enam bulan untuk itu,kenapa sekarang itu diambilnya. Kita harus pergi bersama dan mengejar mereka sekarang"

"Sudah jangan repot-repot lagi"

"Apa kamu bodoh!. Jangan sampai aku mendengar kata-kata itu lagi,kalau tidak aku tak akan pernah memaafkanmu! Dia benar benar perampok,berani beraninya dia mengabil barangku,aku tak akan memaafkanmu"

"Apa pisau nya hilang"

Tanya orang orang digedung

"Ya kamu benar"

Pria hitam menjawab

"Apa yang harus kita lakukan sekarang"

T

anya seseorang

"kita hanya bisa pergi ketempat sepupumukan?. Melihat berapa orang yang masih selamat.

Jawab pria hitam

"Aku senang kalau mereka mati karna aku tak mau melihat keluargaku beruban menjadi zombie"

Wajah Sae suram dengan sentuhan jijik dengan bergumam keras tanda tidak kepuasan.

Seteleh keheningan sesaat Sae mengangguk dengan enggan.

"Tanpa pilihan,keluarga itu juga tidak buruk dalam mengolah pisau. Mari kita pergi melihatnya,jika tidak karena aku hanya satu-satunya tau cara menggunakan pisau aku sudah malas mengejarnya,tapi disisi lain aku pernah mengenalnya dab akrab dengannya... Tapi siapakah dia.... Aghhhh membuatku kesal saja"

Dengan ekspresi kesal Sae mengutarakan

Ekspresinya

"Du tempat yang sempit ini,kita akan selalu bertemu dengan para zombie,jadi tidak lah jarang melihat mereka.lupakan sejenak lebih baik kita bersiap lebih awal dan menuju tempatnyaa sepupu"

ucap pria hitam

Dengan ketidaknyamanan sae sekarang,tetapi berbeda dengan pria hitam itu sangat bersemangat,Sae melihatnya hanya bisa menghela nafas.

"Saya berharap mereka berdua mati,terutama orang yang mengambil pisau milikku,aku berharap kau mati lebih awal dan pergi kedunia swtelah kematian"

Riyu yang sesang pergi berjalan kerumahnya riba tiba merasakan kulit kepala mati rasa sampai keujung kaki.

Dia dwngan cepat berbalik dan dia lihat sekarang hanyalah para ,kmbie yang terkapar ditanah.

"Apakah yang terjadi. Apakah tadi hanya imajinasiku saja?"

Riyu yang bingung menoleh kesegala arah dan tidak ada yang ditemukan.....

Lalu ia mengeleng-gelengkan dan kembali kesamping Chika dan pulang bersama

Bersambung...

Note - Apabila ada kesalahan huruf atau tanda baca mohon dimaklumi