Download Chereads APP
Chereads App StoreGoogle Play
Chereads

Navillera

🇮🇩bylizaa_
--
chs / week
--
NOT RATINGS
8.1k
Views
Synopsis
Gue Aliza Anastasya. Gue siswi di SMK Negeri yang cukup terkenal di kota kelahiran gue ini. Lahir di keluarga yang semuanya milih masuk SMK, bikin gue ngikutin jejak mereka. Mulai dari Ayah sampai kakak perempuan gue. Gue bukan main karakter yang punya sahabat cowok baik yang selalu ada buat gue. Nggak banget. Gue nggak punya sahabat yang kayak gitu, bahkan sama temen deket SMP yang udah sering gue curhatin pun.. Gue ngerasa nggak sedeket itu sama mereka. Kisah ini cuma tentang kehidupan cewek biasa yang super duper monoton. Tapi kata monoton itu ilang, ketika cowok misterius yang sering muncul di mimpi gue beneran muncul sebagai murid baru dengan sikap dan sifat yang beda jauh ketika dia ada dimimpi gue. Yang lebih mengejutkan lagi, waktu gue terpaksa anter dia pulang karena motornya dicopet bocah SMP yang ngancem sambil bawa golok. Dia bilang, "Lo sama aja ya sama yang dimimpi."
VIEW MORE

Chapter 1 - Prolog

Gue Aliza Anastasya. Gue siswi di SMK Negeri yang cukup terkenal di kota kelahiran gue ini. Lahir di keluarga yang semuanya milih masuk SMK, bikin gue ngikutin jejak mereka. Mulai dari Ayah sampai kakak perempuan gue.

Gue bukan main karakter yang punya sahabat cowok baik yang selalu ada buat gue. Nggak banget. Gue nggak punya sahabat yang kayak gitu, bahkan sama temen deket SMP yang udah sering gue curhatin pun.. Gue ngerasa nggak sedeket itu sama mereka.

Kisah ini cuma tentang kehidupan cewek biasa yang super duper monoton. Berangkat sekolah, tidur di jamkos, baca novel, belajar, makan, tidur. Gue nggak pernah mau diajak pergi-pergian sama anak kelas yang sekarang, karena gue nggak bisa ngendarain motor. Kenapa? Pertama, gue males belajar. Kedua, gue belum 17 tahun jadi gue males berurusan sama yang namanya polisi karena nggak punya SIM C.

Jadi setiap diajak pergi, gue selalu nolak dengan beribu alasan. Terkadang, tiap pembagian kelompok pun gue memilih untuk ngerjain secara individu. Mungkin orang-orang dikelas udah pada muak sama kelakuan gue yang kayak gitu. Tapi gue lebih muak lagi sama kelakuan mereka yang bisanya cuma nge judge doang.

Gue nggak pinter-pinter banget kok, tapi kata-kata "ih dia sombong banget sih maunya sendirian mulu" itu udah beribu kali gue denger. Mau cewek atau bahkan cowok, mereka sama aja.

Pernah tuh dulu waktu pertama kali ngerjain tugas kelompok itu dirumahnya Farhan. Davira terpaksa bonceng gue, dan gue peka sebenernya dia nggak mau. Anaknya so asik, gue males berurusan sama orang kayak dia. Kalo dibilang not friend juga gimana ya, gue biasa aja dan sangat sangat sangat menghindari berinteraksi sama dia sebenernya. Terserah lah kalian mau nganggep nya gimana.

Skip ya, gue nggak mau cerita gue dipenuhi dengan perkenalannya Davira.

Bohong sih kalo gue nggak pernah kepikiran untuk menyapa lebih dulu ke Davira, terkadang gue juga merasa muak kalo dia udah mulai bertingkah. Tapi dari pihak sananya aja udah menolak diawal, gue nggak bisa apa-apa selain pasrah.

Gue pengen banget baur sama temen-temen yang lain, tapi gue takut ditendang duluan makanya gue memilih diem dan menyendiri terus selama ini. Gue juga sadar, mungkin dengan sikap gue dari satu tahun yang lalu bikin mereka muak sama gue dan membiarkan gue sendirian.

Tapi seorang Bartara Abimanyu yang notabenenya adalah murid baru dan selalu bikin tensi gue naik tiap kali beurusan sama dia, bisa dengan mudahnya akrab sama temen-temen dikelas gue. Iri? Tentu!

Meski begitu, Abi juga lah yang bantu gue untuk berubah. Walau kita sering berantem, tapi gue banyak belajar pertemanan dari Abi. Sampai akhirnya gue sadar, bahwa cowok ini yang beberapa tahun silam sering muncul di mimpi gue. Dan sekarang kembali lagi dalam bentuk nyata, tentunya dengan sifat dan sikap yang sangat jauh berbeda dengan apa yang ada didalam mimpi gue waktu itu.