Sementara itu disebuah gedung tidak jauh dari Lauw Hotel nampak David Liu sedang berbincang dengan Li Chanlong. Seorang deputy grand master dari Fifth Element yang mengawasi dan mengorganisir para preman di organisasinya.
"Selamatkan aset" ujar David Liu yang nampak gusar.
Semua berjalan tidak sesuai harapan. Gagal total karena kemarahan dan kekalapan Angel yang tidak bisa berkordinasi dengan baik. Seandainya Robert tidak menyetujui merger maka seharusnya hanya dia dan pengacaranya saja yang dibunuh kemudian dihilangkan. Sekarang justru Jaden yang ikut dibunuh. Benar-benar diluar kordinasi.
Saat ini David baru menyadari bahwa sebuah organisasi tidak bisa besar secara instan. Inilah alasan mengapa dibutuhkan senioritas dalam organisasi. Kematangan dan kedewasaan seseorang ditunjukkan dalam menghadapi situasi seperti ini.
Angel yang diberikan posisi tinggi hanya karena berpotensi mewarisi harta ayahnya ternyata terbukti tidak bisa menangani emosinya yang meluap. Akhirnya sebuah rencana yang sudah disusun bertahun-tahun harus gagal dalam detik-detik terakhir. Semua bayangan kekuasaan dan kejayaan menguap begitu saja. Tentu David murka. Namun David harus berpikiran jernih. Sekarang satu-satunya aset organisasi adalah Angel. Pewaris satu-satunya Lauw Enterprise. Tidak ada prioritas lain selain mengevakuasi wanita itu.
Li Chanlong yang menerima perintah David nampak sedang menelpon seseorang. Ia tahu persis preman mana yang harus digunakan untuk menghadapi kawanan mafia Albania itu. Pria berumur 78 tahun itu pun tersenyum penuh keyakinan. Ia pun menghubungi seorang raksasa Tiongkok yang mempunyai julukan menakutkan.
"The Great Wall"
Di ujung sana, Zhao Yun, nampak menutup telepon dari Li Chanlong dengan malas-malasan. Ia menguap dan menyeret langkahnya keluar rumah. Tubuhnya yang bongsor setinggi dua meter membuatnya agak sulit bergerak. Apalagi dengan obesitas yang dialaminya. Tapi perkara meninju dan menghajar orang merupakan kemampuan satu-satunya. Sumber penghasilannya selama ini.
Zhao lalu memasuki mobil pikapnya. Ia diikuti puluhan preman lainnya yang membawa persenjataan lengkap. Mereka pun menuju Lauw Hotel.
Tidak akan lama. Batin Zhao Yun.
Kemarin ia menghabisi 20 orang Lotus hanya dalam waktu 10 menit. Apalagi cuma lima seperti sekarang. Batinnya lagi sambil menguap. Ia harus buru-buru. Ia belum makan.
Jangan pernah bertingkah saat Zhao Yun sedang lapar.