Chereads / Why like this? / Chapter 2 - #2

Chapter 2 - #2

Saat sampai dirumah, setelah berolahraga bersama. Aku segera mengambil air minum dan pergi ke kamar, sangat bosan rasanya. "Ah iya, Bukannya Aku punya teman virtual ya!!" Aku mengingat tentang teman online ku. Namanya Viola, Dia tinggal di kota Jakarta. Kami saling kenal secara tidak sengaja, yaa bisa dibilang perkenalan yang unik. Aku adalah penggemar novel dan komik. Di salah satu aplikasi komik favoritku, Itu adalah tempat kami saling kenal. Awalnya hanya bertemu di tempat memberi komentar, tapi karena perasaan yang nyaman satu sama lain. Akhirnya kami bertukar kontak, dan menjadi sahabat virtual. Viola sangat pintar bergaul, berbeda denganku yang cenderung pemalu. "Hmm sebaiknya Aku memberi pesan kepada Viola, sudah cukup lama kita tidak kontakan" Aku benar benar rindu dengan teman virtual ku ini, dia adalah tempat untuk mencurahkan segala masalahku.

"Olaaa, kangen nii" Aku memberi pesan kepadanya dan memulai percakapan dengan basa basi. "Hmm centang satu, apa dia sibuk ya?" Aku bertanya sendiri di dalam benakku. "Palingan nanti juga dijawab". Sebenarnya perasaanku sekarang ini sedang tidak baik, pikiranku sedang kacau, dan aku tidak tahu apa penyebab masalahnya. Aku sedang ingin curhat kepada seseorang yang mengerti, dan Viola adalah tempat yang paling tepat. "Fyuhh benar benar bosan, tidur aja deh~".

Tiga jam kemudian... "Jam berapa ini ya? Hoamm..." Aku melihat jam dan ternyata aku sudah tidur siang cukup lama. "Apa pesanku sudah dibaca oleh Viola ya? Lihat dulu deh, Aku membuka WA dan membuka pesanku tadi. Tiba tiba mataku terbelalak, hatiku seperti hancur, dia membalas pesanku dengan kata kata yang tidak pernah aku bayangkan sebelumnya. "Diam!! Apa kau tahu kau sangat menggangguku sialan!!!" Viola membalas pesanku dengan marah?!!. Mataku penuh dengan air mata, dan akhirnya tak terbendung. Tanpa sadar aku menangis, tak pernah terbayangkan Aku akan menangis oleh Viola. Dadaku sesak, mataku perih, kepala sakit. Kesedihan langsung menghampiriku, dan tangisku pecah saat itu juga. Satu satunya teman yang mengerti tentang perasaanku selama ini, langsung hilang.

"Apa yang terjadi?! Apakah aku melakukan kesalahan padamu?!! coba ceritakan apa yang terjadi!!" Aku memberikan setumpuk pertanyaan ku pada Viola, kepalaku tidak bisa berfikir jernih. "Sebenarnya apa yang terjadi? Kenapa tiba tiba dia seperti ini?" Benakku pun ikut menangis. Aku tidak tahuejak saat itu, Viola tidak pernah menghubungiku lagi. Nomornya tidak aktif, pesanku saat itu tidak terbaca, dan dia menghilang seperti Ayah. Dan tiba tiba ada seseorang yang mendobrak pintuku?!!

Selesai~