Di ujung sebuah desa,,,masih berdiri sesosok gadis belia,polos tanpa beban...menikmati hembusan angin,,bermain di bawah teriknya sinar mentari tanpa banyak impian...Sinta itulah namanya.
Menjalani hidup tanpa arah dan tujuan,,sekolah tanpa menikmati indahnya masa sekolah.Semua ia jalani dengan baik sampai suatu saat ia tersadar sudah berada di bangku SMA...
Tak ada memori indah yang ia kenang atau berkesan selama ini,hanya satu ingin cepat menyelesaikan sekolahnya dan menemukan pasangan hidupnya...
Tak punya banyak teman dan tidak pandai bergaul membuat Sinta menjadi tipe wanita pendiam dan tertutup,,belum lagi penampilannya yang sederhana membuat ia terlihat biasa saja..
Mungkin karena tinggal di desa kecil,sehingga dalam pikirannya selalu ingin pergi ke kota,tanpa tau bagaimana caranya,karena ia tak punya banyak teman dan saudara di kota..
Waktu terus berjalan sampai tak terasa ia sudah hampir lulus sekolah,,
Pikirannya mulai kacau,karena tidak tau apa yang harus dilakukan ketika sudah lulus sekolah sedangkan beberapa bulan lagi ia akan segera lulus,,hanya ada impian kerja di kota dan punya pacar..
Iya itulah impian Sinta,memiliki seorang pacar karena selama ini ia tidak tau rasanya pacaran dan belum pernah memiliki pacar,sedangkan ada beberapa temannya yang sudah memiliki pacar dan siap menikah setelah lulus sekolah...
Dalam beberapa Minggu belakangan,,Sinta suka merenung setiap malam dan selalu berharap agar ada seorang laki-laki yang dikirim Tuhan padanya...
Beberapa Minggu lagi Sinta akan lulus sekolah dan sekarang ia sedang menjalani ujian praktek,sehingga lebih cepat pulang sekolah..
Karena tinggal di sudut desa,ditambah transportasi yang belum memadai setiap pulang sekolah Sinta selalu menunggu dijemput ayahnya di sebuah toko..
Iya,,hari itu,tiba-tiba sebuah pick up berhenti di toko dan turunlah beberapa orang ke toko,Sinta pun tak pernah memandang siapa itu karena dalam pikirannya kenapa ayahnya masih belum datang menjemput sedangkan hari semakin sore...
Lalu tiba-tiba bunyi SMS masuk ke hpnya Sinta,iya waktu itu tepatnya 2005,belum ada sosmed dan hanya SMS dan telepon komunikasi satu satunya...
Karena tak pernah ada SMS malam hari yang diterima Sinta,ia pun sontak kegirangan,apalagi itu dari seorang laki-laki,akhirnya obrolan berlanjut dan Sinta tau klo itu laki-laki yang melihatnya ketika ia sedang menunggu ayahnya tepatnya laki-laki yang turun dari pick up...