"Loh, Nak? Kok pulang ke rumah?"
"Memangnya anak Mama ini nggak boleh pulang ke rumah?"
"Boleh, tapi kemarin bilang kamu nggak bisa pulang dalam sebulan ini. Kok tiba-tiba banget? Kamu ada masalah, Sayang?"
"Nggak ada, Mama. Cece cuman kangen rumah. Pulang juga berarti bukan ada masalah atau sebagainya. Sekali lagi... Cece cuman rindu kehangatan kamar yang bisa mengerti semua perasaan." Yuqi mengatakan hal itu seraya memasang senyum palsu dan juga sendu. Menghindari tatapan bingung sang ibu yang sedang memandangnya penuh curiga. Melihat bagaimana sikap aneh yang di tunjukkan membuat Lina—Ibu dari Yuqi merasa curiga. Ia tahu bahwa putri satu-satunya sedang menyembunyikan satu masalah.