Mengelus perut buncit itu dengan pergerakan lamat, Nata mengembangkan senyum bahagia tat kala perutnya seperti ada yang menendang dari arah dalam. Melihat juga Sehun yang baru saja menyelesaikan shalat Isya-nya. Lelaki itu masih menggunakan kaos bewarna hitam dan juga sarung yang menutupi bagian bawah. Membuat Nata hampir saja mimisan sebab kadar kegantengan sang suami semakin bertambah tinggi. Bahkan aura Daddy-nya sudah terlihat.
Seminggu sudah berlalu semenjak kejadian kala itu—Sehun yang menangis hebat karena informasi yang di beri tahu oleh Yuna. Lelaki itu mengambil sebuah benda yang ada di atas nakas. Yang merupakan sebuah Al-Quran. Mendudukan diri tepat di sisi Nata, ia mengelus pelan perut itu seraya menciumnya berkali-kali. "Halo anak, Daddy. Kita ngaji dulu ya malam ini." Ya, memang ini adalah sebuah kebiasaan yang baik. Di mana Sehun atau Nata selalu membaca Al-Quran, terlebih surah Maryam dan juga Yusuf.