Gelapnya suasana malam menjadi pendukung bagi Nameera yang sedang berjalan seorang diri di taman belakang rumah saat ini. Di saat semua orang dan keluarga berkumpul demi membicarakan mendiang almarhumah Oma Nira. Membahas tentang kebaikan wanita tua itu selama masih hidup di dunia. Nameera memilih untuk keluar dan merasakan dinginnya angin malam.
Tanpa gadis itu sadari bahwa ada seorang pria yang sejak tadi mengikutinya kemana Nameera pergi. Beberapa kali pula bahwa Khalif mendapati Nameera sedang menangis. Tetapi susah payah gadis itu tahan seperti mendongakkan kepala. Menahan air mata untuk tidak jatuh. Sama seperti sepupunya tadi—Nameera memegang sebuah surat di tangannya.