Pagi itu, Yena berusaha membuka pintu kamarnya yang tidak terkunci. Memakai jaket tebal, ia hendak berjalan ke arah luar untuk mencari angin sejuk. Mungkin beberapa orang di sana menganggap bahwa Yena sedikit gila. Sebab bagaimana mungkin ada seorang wanita yang keluar di jam 5 subuh seperti ini. Tanpa alas sepatau atau sandal yang dapat melindungi punggung kakinya, Yena membiarkan air laut menyapa indera di bawah sana.
Merasa sensasi dingin dan juga lega. Akhirnya Yena dapat merasakan napas normal seperti sedia kala. Setelah berhari-hari lamanya terkurung di dalam ruangan tersebut. Mungkin banyak yang heran bagaimana caranya ia dapat keluar ruangan terpencil tersebut. Jangan meremehkan Yena, selain psikopat tentu ia juga sangat pintar. Tepat saat Alvin mengecup keningnya kemarin.