"Nata mau menikah."
"Saya tahu."
"Apa kamu nanti pulang ke Jakarta?"
"Nggak tahu. Lihat nanti."
Nameera melipat bibirnya sedalam mungkin saat mendengar jawaban singkat yang baru saja di lontarkan oleh seorang lelaki tampan di ujung sana. Yang berhasil merebut hatinya sejak jaman SMA. Siapa lagi jika bukan Khalif yang saat ini menetap dan tinggal di Shanghai.
Laki-laki itu dengan segala sikap dinginnya mampu membuat Nameera kembali jatuh hati walau sudah berkali-kali di sakiti. Gadis itu mendudukan diri dengan pelan ke sebuah kasur milik Nata yang tersedia. Sembari memainkan jari tangan dengan kuku panjangnya yang sudah di cat dengan warna-warni cantik.
"Khalif... aku kangen."
"Kita udah nggak ada hubungan lagi, Nameera." Sangat sakit dan menusuk hingga relung hati. Rasanya Nameera ingin kembali menangis saat ini. Lelaki itu sebegitu cintanya kah terhadap Nata? Sehingga tidak memiliki ruang ataupun celah supaya Nameera bisa masuk ke dalamnya.