"Kok bisa sampe demam begini sih, Bang? Memangnya di Jakarta lagi musim hujan ya?"
"Nggak, bahkan di Jakarta lagi musim panas."
"Terus kenapa Abang bisa sampe demam begini? Kecapekan kerja?"
"Bukan... aku—mandi malem terus udah berapa hari."
Nata membuka mulutnya tidak percaya. Ia paham maksud dari arti kata Sehun yang gemar mandi malam beberapa hari belakangan ini. Lelaki itu... berusaha menuntaskan hasratnya sendiri. Mungkin di bantu oleh sebuah cairan sabun supaya dapat melakukan ejakulasi. Nata bergidik ngeri, punya dosa apa ia sampai bisa mempunyai kekasih seperti ini.
Merasakan tubuh Nata yang seolah bergidik sebab mendengar penuturan dirinya membuat Sehun terkekeh pelan. Perlu diketahui saat ini posisi mereka masih sama—setia berbaring di atas kasur sembari berpelukan manja. Dengan posisi kepala Sehun yang berada di ceruk leher Nata. Menghirup aroma kekasihnya demi menghilangkan rasa rindu yang masih membuncah.