"Besok kita periksa kandungan lagi ke Dokter ya?"
"Memangnya Abang nggak sibuk?"
"Nggak, setelah itu... kamu mau kan ikut aku pulang ke Jakarta?"
"Hmm...."
Pertanyaan yang baru saja Sehun berikan belum juga di jawab oleh Nata. Pertanyaan atau katakan saja ajakan untuk kembali pulang ke rumah utama Bangsawan yang ada di Jakarta. Sebenarnya yang paling membuat Nata untuk malas kembali ke Ibukota adalah karena merasa masih belum bisa berpisah dengan Oma Nira. Bahkan sejak tadi ia selalu berpikir, bagaimana caranya jika ia sedang rindu berat dan ingin bertandang ke kuburannya?
Bagaimana caranya pula jika Nata sedang sedih, lalu ingin bercurhat tetapi mereka terhalang jarak yang begitu jauh serta membentang? Sedang Sehun hanya dapat menghela napas pelan seraya menyingkirkan anak rambut di wajah istrinya. Berlatar kasur ranjang yang ukurannya tidak seberapa. Nata tidur tepat di atas lengan suaminya. Menjadikannya bantalan ternyaman yang pernah Nata rasakan.