"PETER?!"
Jantung gue udah mau migrasi ke lambung karena Peter yang tiba tiba hampir tumbang ke bawah. Eh sekarang dia malah mengedipkan sebelah matanya ke gue.
"Cie khawatir," goda Pete dengan posisi badan membungkuk.
Dijamin sekarang muka gue udah kayak orang nahan mau BAB, saking keselnya sama tingkah dia.
"Awas aja ya lo!" gedek gue.
Pete lalu berjalan mendahului gue, tapi langkahnya sedikit pelan. Dan.. agak sempoyongan?
Lupakan, mungkin aja mata gue lagi siwer karena sudah terlalu malam.
Gue berdiri di samping Pete. Saling diam diam-an satu sama lain. Entah kenapa, tapi gue rasa kali ini Pete engga sebawel biasanya.
"Harapan lu tahun ini apa?" tanya Pete memecah keheningan.
"Ungh?" Gue menoleh.
"Harapan ya?" gumam gue pelan. Mulai memikirkan hal hal yang paling gue inginkan.
"Yang pertama tentunya sekeluarga sehat selalu. Dan bisa menjadi berkat untuk orang lain," ucap gue menyebut harapan paling utama.
