"Aku bukan bonekamu. Bisa kau permainkan. Dengan, seenak ketekmu."
-Elora Pricillya Anette a.k.a cabe
# # #
"Tadi gue diapain aja Rik?"
Erik menghela napas berat. Bukannya menjawab, Erik justru memanggil salah satu waitrees untuk membungkus nasi goreng gue dan dia.
Lalu tangannya memegang tangan gue.
"Ayo. Gua antar pulang," kata Erik lembut.
Tapi gue langsung menyentak tangan Erik.
"Ga mau. Ceritain dulu semuanya ke gue," paksa gue. Jelas, kalau gue harus tau apa yang udah terjadi. Setidaknya, sebelum gue nanti ingat sendiri. Gue mau tau itu sekarang.
"Cillya.. Lu udah cape. Kita pulang, lu istirahat," kata Erik masih lembut.
"Gak mau," tegas gue.
Gue menatap Erik tajam. Sekali gue bilang ga, maka akan tetap ga sampai apa yang gue mau diturutin.
Erik menghela napas pelan.
"Oke. Gua ceritain di mobil nanti," pasrah Erik.
"Tapi lu janji harus habisin nasi gorengnya di mobil," lanjut Erik lagi.
Gue tersenyum kecil. Menyetujui Erik.
# # #